Tuhan adalah kebenaran. Kita harus mengikuti kebenaranNya.
Tapi saat kita dibingungkan dengan berbagai orang yang mengatakan pengajarannya adalah kebenaran, di situlah kasih harus berperan.
Ada banyak sekali pengajaran-pengajaran di abad-abad awal gereja yg ternyata setelah proses ratusan tahun, terbukti salah. Padahal waktu itu semua org mengakuinya sebagai kebenaran. Gereja pernah percaya pada hukuman bakar dan pancung pada orang-orang yg tidak setuju dgn pengajaran gereja. Gereja pernah tidak yakin bahwa wanita memiliki roh; ada pengajaran yg meminta orang membayar untuk keselamatan; ada pengajaran bahwa orang kulit hitam memang pantas menjadi budak, bahkan ada doa yg rutin diucapkan gereja yang berandil besar dalam gerakan kebencian terhadap kaum Yahudi yang akhirnya memicu Holocaust.
Semua pernah merasa yakin bahwa ajarannya benar, bahkan saat ajaran tersebut sangat berbeda dengan interpretasi saudara Kristennya yang lain. Tapi ada satu hal yang tidak terlihat dalam ajaran-ajaran tersebut: Kasih Tuhan.
Semua pernah merasa yakin bahwa ajarannya benar, bahkan saat ajaran tersebut sangat berbeda dengan interpretasi saudara Kristennya yang lain. Tapi ada satu hal yang tidak terlihat dalam ajaran-ajaran tersebut: Kasih Tuhan.
Untuk masalah-masalah yang saya tulis di atas - yg memicu kontroversi di antara anak2 Tuhan - termasuk soal apakah kita seharusnya membunuh hewan untuk makanan, saya memilih percaya pada kebenaran tertinggi: Kasih.
Kasih terhadap mereka yg lemah, terlupakan, dan teraniaya, sekalipun mereka berbeda dengan saya. Mungkin berbeda ras, berbeda warna kulit, berbeda agama, berbeda pandangan, berbeda jenis kelamin, atau bahkan berbeda spesies.
Kasih terhadap mereka yg lemah, terlupakan, dan teraniaya, sekalipun mereka berbeda dengan saya. Mungkin berbeda ras, berbeda warna kulit, berbeda agama, berbeda pandangan, berbeda jenis kelamin, atau bahkan berbeda spesies.
Miliaran orang membuktikan bahwa manusia bisa hidup sehat tanpa makan daging. Semakin banyak pengakuan bahwa diet vegetarian ampuh meningkatkan kesehatan. Jadi alasan yang tertinggal cuma "daging itu enak".
Silahkan renungkan, apakah membunuh untuk kenikmatan adalah tindakan berdasarkan Kasih? Apakah Tuhan tersenyum melihat umatNya menumpahkan darah untuk kenikmatan daging?
Saat segala sesuatu berlalu, yang tinggal cuma kasih.
Jadi ketika bingung mana yang kebenaran dan mana yang bukan, pilihlah yg paling mendekati sifat Tuhan yang yang terutama: Kasih. Dalam semua pilihan kita.
0 komentar: