Jika
Tuhan tidak menyetujui makan daging, mengapa ada begitu banyak peraturan tentang
hewan yang halal dan haram, dan mengapa Yesus tidak langsung saja mengutuk para
pemakan daging?
Kitab Suci Ibrani ( Perjanjian Lama)
Sama
seperti ada hukum yang mengatur tentang perang dan perbudakan, demikian juga
ada hukum tentang makanan Kosher (halal). Hukum Kosher dibuat sedemikian
ketatnya dalam rangka menekan (discourage)
konsumsi hewan. Tuhan yang penuh kasih dan rahmat tidak membenarkan manusia untuk
membunuh, berperang, atau memperbudak satu sama lain. Dia pun juga tidak membenarkan
eksploitasi hewan. Hukum yang mengatur tentang perang dan perbudakan tidak
dimaksudkan untuk membenarkan peperangan dan perbudakan, melainkan untuk
membuat perang, perbudakan lebih beradab. Begitu pun halnya dengan hukum
makanan Kosher (halal) tidak dimaksudkan untuk membenarkan pembunuhan hewan
untuk makanan, tapi untuk membuat pembunuhan hewan dan makan daging tidak
sekeji praktek yang biasa terjadi pada saat itu.
Sebagai
contoh, Alkitab memberitahu kita untuk tidak makan hewan yang masih hidup. Hal
ini berarti melarang praktek yang umum terjadi pada saat itu yaitu mengiris
bagian tubuh hewan (misalnya, punuk unta) saat hewan tersebut masih hidup dan membiarkannya
tetap hidup dalam keadaan sangat tersiksa.
Kitab
suci Ibrani telah digunakan selama
bertahun-tahun untuk membenarkan praktek-praktek kekejaman dan kekerasan
(seperti kekerasan pada pasangan dan anak, perbudakan, dan perang). Sangat
disayangkan jika ayat-ayat suci tersebut terus digunakan untuk membenarkan
eksploitasi hewan.
Kitab Suci Kristen (Perjanjian Baru)
Dalam
empat Injil yang termasuk dalam Canon, Yesus tidak pernah tercatat mengutuk
perbudakan, perendahan terhadap perempuan dan anak-anak, atau ketidakadilan
lainnya. Oleh sebab itu, beragam bentuk ketidakadilan ini telah dibenarkan oleh
orang Kristen selama bertahun-tahun. Tetapi pesan utama Yesus yaitu belas kasih
dan rahmat, tidaklah konsisten dengan tindakan kekerasan terhadap orang atau
hewan. Dan, jangan salah, saat ini ada banyak hewan yang diperlakukan dengan
cara yang benar-benar tanpa belas kasihan.
Hewan di peternakan diperlakukan seperti mesin. Beberapa hari setelah
lahir, paruh anak-anak ayam dipotong dengan sebuah pisau panas, sapi-sapi
jantan dan babi dikebiri tanpa obat penghilang rasa sakit.
Semua hewan ini
menghabiskan hidup mereka yang singkat dalam kondisi penuh sesak di kandang
yang penuh gas amonia; banyak dari mereka ada dalam kandang yang begitu penuh
sesak sampai-sampai mereka tidak dapat membalikkan badan atau mengepakkan sayap
mereka. Banyak yang tidak pernah
mendapatkan udara segar sampai pada hari ketika mereka didorong dan dijejalkan
ke truk untuk dibawa dalam perjalanan bak mimpi buruk menuju rumah jagal.
Mereka sering melalui cuaca ekstrem tanpa makanan atau air. Di Indonesia, ayam
dan bebek digantung terbalik di sepeda motor sepanjang jalan raya ramai yang
berdesing-desing. Sepanjang jalan, tubuh dan kepala mereka terantuk-antuk
banyak kendaraan. Ada yang pingsan, bahkan mati di jalan. Di rumah jagal, sapi,
kambing, babi, ayam, dan bebek tersebut digantung terbalik dan tenggorokan
mereka diiris terbuka, seringkali saat mereka masih sepenuhnya sadar. Untuk
mengetahui lebih lanjut, silahkan kunjungi www.meatstinks.com dan www.milksucks.com.
Hal di
atas terjadi pada hewan-hewan di industri daging. Belum lagi kalau berbicara
tentang apa yang dialami para hewan di industri susu, kulit, pabrik anak
anjing/kucing, laboratorium, dan industri-industri lain yang memandang
hewan sebagai objek penghasil
keuntungan.
Apakah
kekejaman dan kekerasan seperti ini bagian dari pesan damai dan kasih yang
Yesus bawa ke dalam dunia?
0 komentar: